Akuyaku Reijo Ni Koi Wo Shite Chapter 3 Bahasa Indonesia

Bab 3: Untuk Sesaat, Pekerjaanku Sudah Diputuskan!


(Sudut Pandang Ryou)

Saat aku membuka mataku, aku melihat aku berada di ruangan yang berbeda dari yang kemarin.

Orang yang memanduku semalam dan mengatakan kamar itu milik ku.

Ada kasur, sebuah meja kecil dan lemari ada di dalamnya. Bahkan dengan hanya itu, tidak ada ruangan yang tersisa di ruangan yang sempit ini.

Karena ini mirip dengan kamar dunia ku sebelumnya, aku tidak terlalu memikirkannya. Ukurannya 4.5 tatami dengan kenyamanan kamar di dalamnya, tapi tidak ada bathup. Sudah sekitar 10 menit perjalanan dengan bis dari stasiun dan satu-satunya penebusan fitur dengan harga. (Suer gue nggak tau apa maksudnya)

Itulah ingatanku.


Meskipun aku telah menyerah dengan kesadaranku, kenapa aku kembali? Aku mencoba memintanya dan menyerahkan kendaliku lagi, tapi tidak ada jawaban.


Mungkin saja dia tertidur.


Kemarin cukup melelahkan, terutama untuk pikiranku.


Di samping itu, ojou-sama itu benar-benar seorang tipe putri kecil yang egois, huh? Bahkan setelah melakukan apapun yang dia sukai pada lingkungannya, tidak ada yang protes.


Dengan itu, aku mulai khawatir wanita macam apa ketika dia tumbuh dewasa.


Meski dia terlihat sangat manis.


Untuk catatan, penampilanku cukup cantik juga, huh? Apakah karena wajahku dulu? Saat dia memakai kan makeup padaku dan memakaikanku pakaian wanita, bayanganku di cermin memikatku sepnuhnya.


Meski tubuhku masih anak kecil, itu sudah menunjukkan semacam daya tar- Apa yang kulakukan tertarik pada diriku sendiri.


Aku tidak mengira menjadi lolicon.


Aku yang lain benar-benar sedih, huh?


Yah, kukira itu reaksi yang tepat.


Kau telah bertahan dengan baik.


Aku perlu entah bagaimana menghentikan diriku dari menapaki jalan yang salah.


Tiba-tiba, sementara memikirkan hal-hal konyol ini dan menghabiskan waktu ku, aku mendengar ketukan pintu.


Pintunya tebuka bahkan tanpa menunggu jawaban.


Kupikir itu ojou-sama lagi, tapi tampaknya itu hanya pelayan wanita.


Kau telah bangun?


Ya. Apa ada sesuatu yang harus ku lakukan?


Kau tidak perlu melakukan apa-apa. Berkelakukan baiklah dan teteap di ruangan ini.


Apa yang kau...


Aku mulai bertanya karena aku penasaran dengan cara bicaranya, tapi tatapan dinginnya menghentikan ku.

Itu belum diputuskan bagaimana kau harus ditangani dan tidak masalah apa yang Vincent-sama dan Ariel-sama katakan, hal itu harus dilakukan karena mereka adalah tuan rumah.

Aku akan tetap di sini dan menjadi peliharaan?

Kata aku yang lain, pergantian ini menguntungkan bagiku.

Seseorang sepertimu seharusnya tidak pernah ada di rumah ini, aku takut itulah yang akan terjadi.

Jadi bukan karena kemurahan hati, tapi karena jijik yang mana itu adalah sumbernya...

Apa karena... heterochroomia?

Ya.

Apa itu menjijikan?

Ya, terutama bagi para aristokrat.

...Kenapa?

Aku ke sini untuk menjelaskan alasannya pada Ariel-sama, tapi kau harus diberi tahu juga.

Monggo.*silahkan

Apa kau tahu warna mata seseorang mewakili atributnya?

...Tidak

Bahkan jika aku berhasil bangun dan mencoba bertanya padanya di dalam pikiran ku, aku ragu dia akan tahu sesuatu tentang bangsawan.

...Mari kita mulai dari itu. Ada darah mulia yang mengalir di pembuluh darah aristokrat dan itu 
mengandung mana.

Jadi ini alasannya kenapa aku yang lain berpikir tidak ada seorang pun yang bisa menggunakan sihir kecuali bangsawan. Kualitas darah seseorang berbeda. Itu konsep yang sulit dimengerti untuk manusia modern sepertiku, darah ya darah, seharusnya itu mungkin ditransfer dengan transfusi, kenapa tidak melakukan itu saja?

Contoh bagusnya adalah keluarga kerajaan dan tiga Keluarga besar. Seperti namanya, atribut dari keluarga kerajaan Gran Flamm adalah api. Itulah mengapa keturunan langsung mereka punya mata berwarna merah. Mata sang raja secara alamai adalah merah tua (scarlet) yang paling indah.

Api, jadi warnanya merah. Sungguh mudah dimengerti. Meskipun warna lain belum bisa dijelaskan, ada bagian yang tidak kumengerti.

Sesuai namanya?

Kau... bahkan tidak tau itu?

Itu karena aku datang dari daerah kumuh.

Yah, aku yang lain yang mengatakannya.

Wanita itu sangat terkejut, tapi setelah berpikir sejenak dia mengabaikannya.

Itu benar, bukan. Kau mungkin tidak pernah belajar. Dalam bahasa kuno Gran Flamm berartiGreat Flameyang cocok dengan atribut api.*bahasa latin

Bukankah keluarga kerajaan memilih namanya karena api adalah atribut mereka? Aku tidak menyuarakan pikiranku utnuk tidak menarik ketidaksenangannya dan tetap melanjutkan penjelasannya.

Aqusmea berarti Sacred Water, Fatillas berartiFertile Soildan nama keluarga ini berartiHealing Wind. Keluarga kerajaan dan tiga Keluarga besar melengkapi empat elemen. Itulah istimewanya mereka.*bukan bahasa latin. Nama keluarga ini, Windhill

Atribut sihir api, air, angin, dan tanah. Apa mereka tidak punya cahaya atau kegelapan, atau mereka tidak menyadarinya? Ku tebak bahkan jika aku bertanya pada pelayan wanita, dia mungkin tidak akan tahu itu.

Sesuai atribut tersebut, mereka semua memiliki mata yang spesifik, bukan?

Itu benar. Lalu karena kau mengerti latar  belakangnya, mari kembali ke heterochromia.

Jika warna matanya menunjukkan atributnya, maka satu orang yang memiliki warna mata yang berbeda... tidak dapat memiliki keduanya.

Tepat. Dua elemen itu akan bertentangan satu sama lain. Memenuhi syarat untuk dua elemen akan mengakibatkan tidak dicintai juga.

Sekali lagi, sebuah konsep yang aneh.

Apa yang mereka maksud dengan “tidak dicintai”? Meskipun pelayan wanita melihat dengan penuh penghinaan aku memutuskan bertanya padanya.

Tidak dicintai kau maksud?

Kau bahkan tidak tau ini... Keefektivan sihir bergantung pada campur tangan dunia, empat elemen. Dicintai mereka akan membuat sihir seseorang lebih kuat, kurang kasih sayang berarti efeknya lebih lemah dan jika tidak ada perasaan maka tidak akan ada hasil.

... Jadi, itu berarti empat elemen memiliki kehendak sendiri?

Dunia ini sendiri memiliki kehendak. Dan karena terdiri dari empat elemen, jelas mereka juga memiliki kehendak mereka sendiri.

Mungkin empat elemen itu spirit. Bagaimanapun, sepertinya pelayan wanita itu tidak sadar akan keberadaan mereka. Atau jika dia tau, maka mungkin dia menyembunyikannya dariku. Itu mungkin karena aturan rumah.

Apakah berarti karena kau memiliki mata biru, kau bisa mengunakan sihir air?

Ah?

Itu adalah kesalahan total.

Menilai dari reaksinya, orang itu tidak bisa menggunakan sihir sama sekali.

Aku minta maaf. Sepertinya aku salah paham. Kau bukan seorang aristokrat, kan?

Aku seorang aristokrat!

Kesalahan yang lain.

Tampaknya kali ini aku membuatnya sangat marah.

Aku sedikit merilekskan pikiranku.

Dalam hatiku aku minta maaf karena berpikir bahwa aku bisa menanyakan pertanyaan lainnya.

...Ketidaktahuan menghasilkan ketidaksopanan. Meskipun itu tidak menyangkutmu karena kau akan segera meninggalkan tempat ini, aku akan memberitahumu utnuk berjaga-jaga. Aku datang dati keluarga seorang baron.

Mungkin karena dia melihatku merasa sedih atau mungkin karena alasan lain, penjelasannya berlanjut.

Aku meresa lega.

Ada hirarki di antara aristorkat dan baron berada di anak tannga paling rendah. Nah, secara teknis ada juga peringkat setara yang disebut baronet...

Tampaknya penjelasannya tentang sistem aristokrat negara ini berlangsung selamanya dari sini.

Gelar yang paling penting, di samping Duke yang membutuhkan koneksi langsung dengan keluarga kerajaan, adalah Marquess. Bagian-bagian tentang Duke, aku tidak bisa benar-benar mengerti. Yang ku dapatkan adalah mereka mengikuti raja, peringkat tertinggi mempertimbangkan status dan entah 
bagaimana berada di luar hirarki normal.

Gelar yang normal, dimulai dari yang tertingi, itu adalah Marquess diikuti Earl, Viscout, dan Baron. Ada tiga Marquess dan masing-masing memiliki wilayah mereka sendiri berturut-turut dari wilayah utara, barat dan selatan. Ini adalah poin penting dalam pertahanan negara ini.

Earl memiliki wilayah mereka masing-masing di bawah tiga besar lokasi dekat pusat negara.

Tampaknya ada perbedaan besar dalam ukuran kepemilikan Marquess dan Earl.

Tiga Keluarga besar itu istimewa dalam banyak aspek.

Viscount digunakan oleh aristokrat superior sebagai administrator dan sering mempercayakan wilayah dan/atau kastil mereka sendiri.

Dalam terminologi orang Jepang Marquess akan menjadi gubernur daerah, Earl akan menjadi gubernur daerah prefektur dan Viscount akan menjadi walikota.

Rasanya sedikit berbeda, tapi tegasnya, mungkin aku sama sekali tidak butuh pengetahuan itu.

Keluarga pelayan wanita itu tidak dianggap sebagai bangsawan dalam arti sebenarnya karena Baron adalah gelar kehormatan yang diberikan karena prestasi dan tidak memiliki kota atau wilayah. Juga, itu hanya bisa diwariskan sekali dan generasi kedua mereka akan menjadi Baronet.

Kembali ke (laptop) topik sihir, orang biasa tidak punya kemampuan untuk menggunakannya. Kedudukan keluarga Baron, karena entah keunikan dari gelarnya, agar bisa menggunakan sihir harus sering menikahi keluarga Viscount. Kemampuan mereka untuk melemparkan mantra tidak terjamin.

Sayangnya, dia melewatkan kesempatan itu.

Menjelaskan sebanyak ini, meski tidak senang, itu mungkin karena dia orang yang lembut.

Kesimpulannya, semakin tebal garis keturunan semakin baik keefektifan sihir.

Yang berarti untukku, yang mana orang biasa dengn heterochromia yang melambangkan api dan air yang merupakan kombinasi yang mengerikan, sihir pasti tidak mungkin dilakukan.

Impian singkatku melemparkan mantra lenyap.

Merasa depresi lagi, aku mendengat hal yang mirip dengan apa yang dikatakan sehari sebelumnya.

Karena orang yang berteriak kemarin benar di depanku dan memegang kepalanya, itu pastinya orang lain.

Ojou-sama yang egois sampai.

Rion! Datanglah denganku segera!

Ya tuan putri?

Berhentilah bingung! Ini penting, kau tau!?

Ojou-sama tampaknya lagi terburu-buru.

Ariel-sama, apa yang sedang terjadi?

Ini tentang ayah dan yang lain, mereka sedang mendiskusikan Rion!

Ah... Jadi begitu.

Bagiku ini tidak benar-benar penting sama sekali, aku telah medengar akan diusir dari pelayan wanita.

Mereka mengatakan cara untuk berurusan dengan eksistensi yang mengerikan seharusnya dibuang! Aku tidak mengizinkan hal semacam itu!

…Eh?

Jika mereka melihat bagaimana pelampilan Rion, mereka pasti akan mempertimbangkan kembali! Rion itu semacam peliharaan yang cantik!


Ikut denganku segera!

Ya, tuan putri.

Dengan perasaan rumit yang muncul di pikiranku, aku mengikuti ojou-sama.

Aku tidak suka menjadi piaraan, tapi aku benci kemungkinan membunuh lebih banyak lagi!

Karena tempatnya cukup jauh, berjalan ke sana butuh waktu lama.

Ruangan yang aku tempati mungkin adalah tempat tinggal pelayan dan ruangan keluarga seharusnya sangat jauh.

Dengan itu di kepalaku, kami teteap berlari menyusuri lorong.

Ojou sama di depanku yang tampaknya mengalami kesulitan, aku penasaran kenapa dia ini putus apa? Berlari sampai hambir tertatih-tatih.

Meskipun dia seorang aristokrat...

Pikiran terakhir bukan milikku. (saat ini masih sudut pandang Ryou)

Sepertinya yang lain terbangun. Aku tidak benar-benar punya kenangan khusus tentang aristokrat, tapi sepertinya aku pernah membenci mereka.

Aku mengerti perasaan itu dengan baik.

Orang-orang yan tidak iri pada orang yang memiliki segalanya, bahkan aku merasakan hal ini sebelumnya.

Ini tentang membenci ketidakadilan.

K-kita seharusnya sudah dekat.

Suara itu langsung memadamkan suasana hatiku yang muram. Ojou sama tidak pernah berhenti meski wajahnya ditandai dengan ras sakit.

Apa aku begitu pentingnya untuk piaraan? Memikirkannya, aku tidak bisa menahan senyum pahit pada ironi ini.

Kami sampai... Haa, haa, haa.

Dia menyesuaikan pernafasannya saat dia memegang pintu.Menyesuaikan Aku tidak tau kenapa dia tidak segera masuk.

Tunggu sebentar. Apa rambutku acak-acakan?

Sedikit, tuan putri.

Repikan.

Uhh, okay…

Sepertinya dia khawatir dengan penampilannya. Apa itu sesuatu yang semua wanita aristokrat akan ributkan?

Meski dia kehabisan nafas, ojou-sama mencoba mengatur pakaiannya dengan sempurna. Ini mungkin apa yang orang sebut “mengoreksi diri sendiri”.

Ragu-ragu, aku membuat rambut acak-acakannya berantakan. Melihat keringat yang mulai terlihat dikeningnya aku menyingkirkan rambutnya, mengambil ujung bajuku, dan menyekanya.


Tampaknya hal semacam ini tidak bagus karena tatapannya menjadi lebih intens.

Ti-tidakkah kamu membawa saputangan?

Eh... Tidak, aku tidak membawanya.

Kalau begitu, gunakan ini.

Dia memberikan saputangan yang dia keluarkan dari dompetnya. Aku mengambilnya dan mengelap keringat dari wajahnya.

Ojou-sama diam-diam memejamkan matanya. Cara dia melakukannya membuat sifat kekanak-kanakannya bertambah.

Bagaimana?

Ah... Ya. Anda terlihat manis.

Be-begitukah?

Ya.

...Kalau begitu, baiklah. Ayo kita lanjutkan.

Dengan satu nafas yang dalam terakhir, ojou-sama pergi ke arah pintu sambil menggerakkan tangannya seolah akan mengetuk pintu.

Berhenti main-main! Aku mengambilnya dan itu milikku!

Kami mendengar suara dari dalam ruangan.

Suaranya familiar dan itu milik anak dari hari sebelumnya.

Namun, berkata orang itu miliknya, kenapa kedua saudara kandung mampu berpikiran semacam itu. (Di sini orang itu adalah MC, karena mereka menganggapnya sebagai objek/binatang, bukan sebagai dia (he/him) tapi netral.)

Vincent-sama. Ini bukan saatnya untuk egois.

Bagian mana yang egois!? Kau menggunakan hartaku atas kemauanmu sendiri! Ini sesuatu yang menjadi alasan untuk marah!

Namun, ada masalah tentang ‘hal’ yang kamu dapatkan.

Aku tidak melihat ada masalah!

Ini adalah seorang anak yatim dari daerah kumuh. Kenapa anda merasa wajib melakukan hal semacam itu? Anda harus mempertimbangkannya bahwa anda sedang dimanfaatkan.

Jadi kenapa mereka ingin aku mati? Bukankah itu terlalu ekstrim? Penampilan luarku itu seorang anak kecil dan bahkan yang ada di dalamnya baru berumur 18. Aku tidak mengerti mengapa mereka sangat waspada dengan anak kecil sepertiku.

Aku tidak merasa sama sekali berkewajiban!!

Tapi bukankah anda diselamatkan oleh dia?

Aku tidak pernah berkata begitu! Aku belum diselamatkan! Kenyataannya, aku yang menyelamatkannya!

...Itu...

Itulah mengapa aku tidak merasa berkewajiban sedikitpun. Orang yang seharusnya merasa berhutang itu dia.

Meski alasannya tidak masuk akal, mungkin ini cara anak itu melindungiku. Meski aku yang lain tidak setuju dengan pemikiran itu.

Dia juga memiliki heterochromia.

Tidak seperti itu menular!

Ini bukan tentang itu!

Kalau begitu, ini tentang apa?

Tidak aman untuk sembarangan mendekati seseorang yang identitas dan asal usulnya tidak diketahui!

Dia Rion dari daerah kumuh.

Bukan itu maksud saya...

Tepat setelah gumaman itu, bahkan tanpa menunggunya untuk menyelesaikan jawabannya, ojou sama mulai mengetuk pintu dan masuk.

Aku bertanya-tanya apakah itu tatakrama yang bagus.

Ariel-sama…

Pria yang sebelumnya berbicara dengan anak itu berkata dengan suara bermasalah. Apa itu karena dia akan menghadapi lawan yang tangguh? Aku tidak tau.

Ini Rion. Kamu telah mengerti siapa dia dan dari mana dia asalnya, bukan?

Pernyataan itu mengalahkan argumen tentang asal usul yang tidak diketahui.

Ariel-sama, maakan saya, tapi bukan itu maskud saya.

Itu salah menilai orang bahkan tanpa melihat dirinya sendiri.

Itu memang benar, namun...

Garis penglihatannya mengarah padaku. Sebenarnya bukan hanya dia, mata semua orang di ruangan ini mengarah padaku.

Apa pria itu dengan nyaman duduk di sofa Marquess?

Apa orang cantuk di sampingnya itu istrinya?

Karena keduanya mirip ojou-sama, itu bisa saja tidak salah.

Vincent duduk di depan keduanya dan yang lain berdiri di belakang Marquess.

Kamu, siapa namamu?

Mereka memanggilku Rion, tuan.

Apa yang kuinginkan itu nama aslimu.

Ryou.

A-apa?

Ryou, tuan.


Tolong, panggil saya Rion.

...Aku mengerti.

Aku penasaran kenapa Ryou begitu sulit dipahami. Mungkin saat aku berbicara dengan bahasa Jepang, kata-kata yang keluar itu berbeda?

Di mana orang tuamu?

Saya tidak memilikinya. Mereka meninggal saat saya masih kecil.

... Bagaimana hidupmu setelah itu?

Mencari-cari, tuan. Saya masih terlalu muda untuk bekerja.(Mengais sisa makanan)

Jadi kamu tidak pernah bekerja?

Saya bisa melakukan pekerjaan rumah tangga, tapi itu bukan pekerjaan.

Nah lalu, di mana kamu belajar berbicara dalam hal ini?

Pria yang melemparkan pertanyaann itu seakan dia telah menang. Tampaknya dia mengira telah mendapatkan semacam bukti. Menggunakan Keigo dengan harapan hasil yang lebih baik mungkin merupakan kesalahan dipihakku. [Keigo, cara bicara yang sopan]

Dari orang tua saya yang meninggal, tuan.

Aku putuskan berbohong dengan muka polos untuk saat ini.

Apa yang orang tuamu lakukan untuk mencari nafkah?

Saya tidak tahu. Orang tua saya tidak pernah berbicara tentang pekerjaan mereka.

Itu kebenarannya dan juga lebih seperti aturan umum. Pekerjaan penduduk di daerah kumuh kebanyakan tidak jujur, jadi tidak bercerita secara rinci pada anak-anak mereka merupakan hal yang normal.

Kapan kau kehilangan orang tuamu?

Saat saya berusia sekitar dua tahun, saya tidak terlalu ingat tanggal persisnya.

Apa kamu mengatakan kamu tidak ingat hari orang tuamu meninggal?

Tuan, saya bahkan tidak tahu hari apa sekarang.

Datang dari daerah kumuh membuat pemalsuan identitasku sangat mudah.

Apa penyebab kematiannya?

Saya tidak tahu, ketika saya bangun mereka telah mati. Itu bukanlah sesuatu yang tidak biasa di daerah kumuh.

Apa rencanamu setelah ini?

Karena aku tampaknya tidak gemetar sedikitpun dengan interogasi yang seperti tanya jawab, kekhawatirannya meningkat. Sepertinya kamu telah sampai pada jalan buntu. Entah bagaimana aku tau jawaban macam apa yang dia inginkan.

Saya tidak pernah memikirkannya. Tidak ada waktu kemarin.

...Lalu bagaimana dengan memikirkannya sekarang?

Di sini? Apa itu memang diperlukan?

Apa!?

Apa yang saya inginkan lakukan itu masalah saya sendiri. Meski ini mungkin tampak sedikit kasar, itu tidak penting bagi orang-orang yang hadir di sini.

... Maksudmu, kamu tidak ingin ikut campur dengan keluarga ini?

Tuan, saya tidak mengerti pertanyaannya. Jawaban semacam apa yang anda inginkan? Jika ini tentang tidak ingin terlibat, maka itu akan lebih baik jawabannnya datang dari anda.

Itu...

Pria ini mungkin tidak berwenang untuk membuat keputusan itu. Ituah mengapa dengan mencari kesalahan jawabanku, dia akan membiarkan lingkungan sekitar memiliki informasi untuk membuat keputusan.

Meskipun hasil terburuk mungkin membuatku terbunuh, aku benar-benar tidak tahan dengan pria itu.

Dan lagi pula, aku tidak ingin hal-hal berjalan sesuai keinginnya.

Tampaknya anakku telah menyusahkan kamu.

Tiba-tiba, pria yang duduk di sofa berbicara. Karena dia berkata “anaknya”, itu menegaskan bahwa itu adalah Marquess.

Akan kasar jika tidak mengatakan bahwa itu karena dua hal Yang Mulia.

Kedua hal?

Saya menyelamatkan anak anda agar tidak disandera dan saat saya jatuh pingsan ketika hendak melarikan diri, dia giliran menyelamatkan saya.

Aku mengerti. Jadi itu “memberi dan menerima”.

Benar, Yang Mulia.

Maka aku menawarkanmu kebebasan untuk melakukan apa yang kau inginkan selanjutnya. Aku bahkan bisa mengirimmu pulang.

「「Ayah!」」

Ketika aku memikirkan masalah ini, kedua saudara berteriak serempak. Aku lupa keduanya menentangnya. Meskipun berpikir dengan tenang, mungkin aku juga sudah gelisah.

Hal ini berharga bagiku!

Itu benar ayah, ini peliharaan kami.

Selama hidupku terhindar, aku ingin mereka menghentikan pembicaraan itu.

Namun apa tidak terlalu besar untuk menjadi hewan peliharaan kalian?

Yang Mulia, anda juga!?

Baiklah. Karena seperti seperti yang aku katakan dan yang terpenting, itu cantik.

...Nah, itu memang benar. Namun, ini terlalu dini untukmu Vincent. Kamu harus tumbuh lebih sedikit.

Kenapa?

Karena... Begitulah adanya.

Aku penasaran apa yang sedang dibicarakan Marquess? Aku merasa seperti dia salah paham dengan sesuatu.

Itu benar. Di samping itu, pasangannya harus bukan anak kecil atau ibu tidak bisa mengizinkan hal semacam itu. Nah, jika sudah mencapai usia menikah aku mungkin bisa setuju.

Kata-kata dari kedua orang tuanya saling memuji satu sama lain. Namun, seperti yang kupikir ada sesuatu yang aneh.

Memang. Namun, bahkan jika pihak lain itu cantik, baginya untuk menjadi selir Vincent, dia harus memiliki silsilah yang pasti.

Nah, jika akan menjadi nyonya maka tidak akan menjadi masalah.

Aku mengerti. Nyonya, huh? Kalau begitu...

Apa mereka yakin sekarang? Atau lebih tepatnya, apa perbedaan antara selir dan nyonya rumah*? Bukan waktunya memikirkannya! Ada masalah yang lebih bear lagi. (Concubine and Mistress artinya sama saja yaitu selir, tapi mistress merupakan kata lain dari Master untuk wanita yang punya kontrol pada rumah, jadi saya putuskan nyonya rumah karena memang itu arti lain dari Mistress. Atau ada saran lain?)

Umm…

Apa itu?

Aku laki-laki.

…Apaaa!?

Aku tidak membuat jenis kelaminku jelas sebelumnya, tapi meski anak perempuanmu cerewat, apakah itu penting?

Atau apakah jenis kelamin anak yatim yang anda pungut tidak terlalu penting?

Kalau begitu, apa yang kamu lakukan untuk berguna bagi Vincent?

Untuk apa? Banyak hal.(Dengan wajah cantiknya, yeah, a lot of things)

...Sebagai pelayan?

Sesuatu seperti itu.

Aku mengerti. Namun, kami sudah memiliki pelayan.

Ah, jika itu yang Vincent-sama inginkan, saya akan mengundurkan diri.

Kata pria yang menginterogasiku sebelumnya.

Jadi pria ini seorang pelayan.

Mempertimbangkannya, dia seperti berada di depan dirinya sendiri. Lagi pula, apa yang membuatnya sangat senang?

Kalau begitu, apa yang akan kamu lakukan mulai sekarang?

Karena saya seorang yang kehilangan pekerjaannya, jika memungkinkan saya ingin menyertai Erwin-sama sebagai gantinya.

Erwin? Pelayan penuh Erwin...

Aku dengar nama yang tidak dikenal dari mulut Marquess. Karena ini diskusi tentang pelayan, apakah mungkin dia saudara lain dari dari keduanya?

Baiklah, itu tak apa-apa kukira. Namun, dia harus menjalani pelatihan menjadi pelayan Vincent. Dan siapa yang akan kita tugaskan...

Saya dapat menjaganya tuanku. Saya orang yang mengurus posisi ini.

Itu akan bagus. Kalau begitu...

Marquess mentapku tajam... aku sudah tau mengapa.

Rion, tuan.

Marquess sepertinya tidak menganggapku pantas untuk dicemaskan.

Nah Rion, mulai hari ini kamu adalah pelayan Vincent. Kebahagiannya sekarang menjadi tanggung jawabmu.

Baik, tuan... Eh?

Bagaimana ini bisa berakhir begini?

Bukankah pembicaraannya tentang mengusirku dari keluarga ini?

Bukankah, menjadi pelayan, berarti aku akan tinggal di sini selamanya?

Kenapa?

Mengetahui diskusinya telah selesai, aku diusir keluar ruangan. Tapi pertanyaan itu tersu berulang di pikiranku sambil melihat punggung Marquess dan istrinya.



Kenapa?



Sebelumnya - Daftar Isi - Selanjutnya

1 komentar: